Tulisan “OGAN KOMERING ULU SELATAN”
Tulisan tersebut berwarna hitam dan terletak didalam kotak berbentuk limas. Hal ini melambangkan bahwa masyarakat kabupaten Oku Selatan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan yang terikat dengan kondisi geografis serta kebudayaan dalam lingkup wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Garis Limas di sisi bagian samping serta atas dapat diartikan sebagai lambang persatuan dan kesatuan dari berbagai budaya dan suku yang bermukim wilayah Oku Selatan.
Bentuk Perisai
Lambang atau Logo kabupaten Oku Selatan berbentuk Perisai dengan lima buah sudut yang mengelilingi simbol-simbol lainnya dan warna latar biru muda. Perisai lima sudut menandakan bahwa kabupaten Oku Selatan menghormati, menjunjung tinggi serta mengamalkan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Warna biru muda dapat diartikan sebagai ketenangan dan kearifan masyarakat Oku Selatan dalam segala tingkah laku keseharian bermasyarakat.
Jika dicermati, terdapat dua buah garis yang membentuk perisai dimana garis pertama berbentuk tipis dan garis kedua berbentuk tebal. Hal ini melambangkan manusia di Oku Selatan yang dibangun secara jasmani dan rohani, sehingga memiliki keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrowi.
Mahkota Kuning Keemasan
Dalam lambang atau logo Kabupaten OKU Selatan terdapat simbol mahkota bunga matahari yang mekar dengan lima buah sudut dan berwarna kuning keemasan. Mahkota bunga matahari dengan lima sudut melambangkan lima sila (Pancasila) yang menjadi pondasi awal dalam berbangsa dan bernegara. Lima sudut juga melambangkan tiang agama dalam agama islam, yaitu sholat lima waktu. Sedangkan warna kuning keemasan melambangkan cita-cita kabupaten OKU Selatan yang hendak dicapai menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.
Gunung dan Bukit Berwarna Hijau
Simbol gunung dan bukit dalam logo kabupaten OKU Selatan adalah simbol Gunung Seminung dan Bukit Barisan, melambangkan kesuburan wilayah kabupaten ogan komering ulu selatan yang hampir sebagian besar dikelilingi oleh dataran bukit barisan. Gunung seminung yang berada di wilayah kecamatan Banding Agung dengan ketinggian 1.883 meter dari permukaan laut, melambangkan keteguhan pendirian, mendahulukan berpikir baru bertindak, sehingga setiap langkah membuahkan karya yang bermanfaat bagi dirinya, negara, nusa dan bangsa, maupun agama. Gunung Seminung merupakan aset wisata yang dapat meningkatkan konstribusi pendapatan asli daerah (PAD) pada sektor pariwisata. Garis putih pada sisi kanan gambar ( Selatan ) merupakan batas kepemilikan bagi kabupaten lampung barat provinsi lampung.
Warna Biru di kaki Gunung
Warna biru di kaki Gunung adalah simbol dari Danau di kaki Gunung Seminung yaitu Danau Ranau yang berwarna biru muda yang memiliki luas hampir 13 kilometer persegi yang juga merupakan aset wisata bagi kabupaten Oku Selatan.
Burung Walet
Simbol burung walet dalam logo yang sedang terbang dari arah kiri menuju arah kanan ke angkasa bebas melambangkan falsafah kehidupan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang memiliki cita-cita tinggi, berjuang bahu – membahu untuk membangun kehidupan yang makmur dan sejahtera. Lingkaran putuh yang melatar belakangi burung walet melambangkan masyarakat kabupaten ogan komering ulu selatan suci dalam berfikir, jujur dalam perkataan, dan baik dalam perbuatan.
Dua Garis Lengkung
Gambar dua buah gari lengkung berwarna biru muda yang bertemu di bawah gambar burung walet, melambangkan pertemuan dua muara sungai besar di kabupaten Oku Selatan, yaitu sungai saka selabung yang mengalir ke sungai komering.
Tangkai Padi
Tangkai padi yang terletak disebelah kiri burung walet dengan jumlah 25 helai daun, melambangkan tanggal 25 November 2000 yang menjadi tanggal dibentuknya Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Padi juga merupakan simbol dari kesejahteraan masyarakat OKU Selatan yang mayoritas bermata pencaharian disektor perkebunan dan pertanian.
Tangkai Buah Kopi
Tangkai buah kopi yang terletak disebelah kanan burung walet dengan jumlah 20 helai daun, melambangkan tanggal 20 November 2003 yang menjadi tanggal disahkan rencana undang-undang pemekaran kabupaten Ogan Komering Ulu selatan dalam Rapat Paripurna DPR RI. Setiap Kuntum Bunga Kopi berjumlah tiga buah berwarna putih melambangkan sumber daya manusia. Manusia dibangun oleh tiga unsur kekuatan, yaitu jasad, ruh, dan akal pikiran. Di antara Kuntum Bunga Kopi terdapat 16 buah biji Kopi berwarna merah tua, melambangkan tanggal 16 Januari 2004 yang mana pada tanggal ini Gubernur Sumatera Selatan Ir. Syahrial Oesman, MM melantik pejabat Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Drs. H. Rusli Nawi SDP, M.Si, di Terminal Kota Muaradua, pada hari Jum’at pukul 14.17 WIB.
Penyatuan Tangkai Padi dan Tangkai Buah Kopi
Tangkai padi dan tangkai buah kopi pada logo, melambangkan keteguhan dan kegigihan pendirian masyarakat eks Kewedanan Muaradua, bahu membahu dalam berjuang mewujudkan cita-cita para pendahulunya agar wilayahnya menjadi Kabupaten. Tangkai Padi dan Tangkai Buah Kopi disatukan dengan perisai berjumlah tujuh buah berwarna putih bergaris sisi berwarna hitam tipis, melambangkan Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 7 Januari 2004 telah meresmikan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, bersama dengan 24 Kabupaten dan Kota baru lainnya yang merupakan landasan kekuatan hukum dan terbentuknya Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Perisai berwarna putih dan lingkaran hitam kecil tujuh buah di tengah-tengahnya, melambangkan kesucian perjuangan masyarakat, alim ulama, pemangku adat, pemuda, dan pemerintah dalam membentuk kabupaten ogan komering ulu selatan.
Lingkaran kecil hitam tujuh buah, melambangkan asal mulanya tujuh kepuhyang masyarakat komering, yaitu :
1. “Puhyang Ratu Sabibul” berdiam di wilayah Gunung Batu ,
2. “Puhyang Kaipatih Kandil” berdiam di wilayah Maluway ,
3. “Puhyang Minak Ratu Damang Bing” Berdiam di wilayah Minang ,
4. “Puhyang Umpu Sipadang” Berdiam di wilayah Gunung Terang ,
5. “Puhyang Minang Adipati” Berdiam di wilayah Pemuka Peliung ,
6. “Puhyang Jati Keramat” berdiam di wilayah yang tidak di ketahui ,
7. “Puhayang Sibalakuang” yang juga dinamakan Puhyang daya yang berarti ulet atau dinamis, berdiamm di wilayah mehanggin. Di kemudian hari meluas wilayah pemerintahannya meliputi Buay Sandang Aji, Bauy Rawan, Buay Runjung, Buay Pemaca, Marga Lengkiti dan Lengakayap.
Pita bertuliskan ” Serasan Seandanan”
Di bawah gambar perisai terdapat pita putih bergaris sisi berwarna merah tua, warna putih melambangkan kesucian dan warna merah tua melambangkan keberanian. Di tengah-tengah pita putih tersebut terdapat tulisan “SERASAN SEANDANAN.” Kata serasan berarti. “Satu Kata, satu tujuan, satu keinginan” dan kata Seandanan berarti “ Saling menasihati, saling membantu, bergotong-royong dan saling mengurusi.